SH TERATE CABANG TULUNGAGUNG
TULUNGAGUNG - Warga persaudaraan Setia Hati (PSH) Terate Tulungagung kini patut berbangga. Pasalnya, mereka kini telah memiliki padepokan yang cukup megah di Jalan Papandayan No 22 Kauman Tulungagung. Bangunan berarsitektur Jawa ini memiliki luas tanah 1.114 M2 ini dan menelan biaya lebih dari Rp 300 juta. Yang cukup membanggakan dana sebesar ini ternyata berasal dari iuran warga SH Terate, simpatisan serta Pemkab Tulungagung.
Di padepokan SH Terate ini, selain terdapat ruang utama yang cukup luas, juga dilengkapi dengan musholla dan kamar mandi. Pembangunan padepokan dimulai sejak tahun 2006 dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Bupati Tulungagung Heru Tjahjono.
Setelah melalui perjalanan panjang, pembangunan padepokan telah rampung. Dan pada Minggu (17/1) lalu, padepokan ini diresmikan oleh Ahmad Pitoyo, kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Tulungagung.
Acara itu juga dihadiri ketua pusat Persaudaraan SH Terate H Tarmaji Budi Harsono SE, ketua Persaudaraan SH Terate Tulungagung Sunarno SPd. Tak ketinggalan mantan ketua Persaudaraan SH Terate Tulungagung 1985-2005 Hadi Pornomo Sip, serta ribuan warga persaudaraan SH Terate Tulungagung.
Dalam kesempatan tersebut, Sunarno ketua Persaudaraan SH Terate Tulungagung cukup bangga dengan rampungnya pembangunan Padepokan. “Mudah-mudahan, Padepokan ini dapat mempererat tali persaudaraan sesama warga SH Terate serta masyarakat luas,”ungkapnya di acara peresmian.
Ditambahkan Sunarno, padepokan ini juga dapat digunakan masyarakat luas tanpa dipungut biaya. “Ini bukti pengabdian warga Persaudaraan SH Terate,”tambahnya.
Pada peresmian tersebut, juga digelar wayang kulit dengan dalang Ki Dalang Sun Gondrong. Mengambil lakon Babat Wono Mertani. Tak ketinggalan hadir bintang tamu sinden Cilik Mega 2 tahun.
Cerita Babat Wono Mertani ini mengisahkan Pendowo Limo membabat hutan belantara dijadikan kerajaan bernama Ngamarto. Menurut Hadi Pornomo mantan ketua Persaudaraan SH Terate Tulungagung, terate mulai masuk Tulungagung sekitar tahun 1985. Awalnya hanya tiga orang yang mempopulerkan SH Terate yakni Hadi Pornomo, Sunarno dan Joko Prihanto.
Namun lambat laut, masyarakat tertarik menjadi warga SH Terate. ,”Untuk saat ini ada sekitar 12. 567 warga SH Terate di Tulungagung, ini belum yang termasuk yang baru saja di kukuhkan sebanyak 543 warga,”urainya.
Dikisahkan Hadi, SH Terate masuk menjadi anggota IPSI tahun 1985. Dalam perjalanannya, SH Terate meraih berbagai prestasi seperti juara perguruan dalam rangka gubernur cup 2008, juara I POR pelajar di Unesa Surabaya, juara nasional tingkat pondok pesantren 2008 di Kalimantan Timur serta beberapa penghargaan lainnya. ,”Untuk tingkat Tulungagung, SH Terate selalu menjadi langganan juara,”pungkasnya
Rabu, 20 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar